Tuesday, 28 November 2017

Belajar Indikator Bollinger Bands


Memahami dan Membaca Bollinger Band Ada 4 Fase Gerakan Bollinger Band Yang Harus Kita Pahami Sehingga Kita Bisa Menentukan Strategi Yang Akan Dipakai Pada Masing-Masing Kondisi. Yaitu 1. Kondisi Normal Kondisi bollinger normal ditandai dengan lebar pita band cenderung sama dari waktu ke waktu. Dengan bentuk mandatar namun tidak menyempit, atau miring sesuai trend dengan tingkat kemiringan dibawah 45 derajat. Pada kondisi bollinger normaler Markt akan bergerak bolak balik diantara pita band. Artinya Ketika Markt menyentuh pita luar Band, Maka Markt akan kembali Ketengah. Sehingga Pita Bollinger Bands Juga Krankheit Sebagai Dinamis Unterstützung Widerstand. Pada kondisi bollinger normal Strategi yang cocok digunakan adalah strategi scalping 2. Fase persiapan brechen Fase persiapan brechen ini ditandai dengan bollinger yang cenderung menyempit atau mendatar. Penyebabnya bisa jadi karena markt benar-benar sepi, atau karena penjual dan pembeli sedang menunggu. Strategi yang bisa digunakan pada kondisi ini adalah strategi jebakan (traping) Kondisi brechen ditandai dengan pita atas dan bawah melebar menjauh. Ini terjadi karena membludaknya bestellen sehingga tenaga Markt bettel besar. Dampaknya Markt akan bergerak lurus. Pada fase brechen tidak mungkin terjadi pembalikan arah trend secara normal, keculai terjadi konvergen. Strategi Yang Cocok Pada Kondisi Seperti Ini Adalah Strategi Ausbruch. 4. Fase Normalisasi Break Fase ini adalah untuk mencari keseimbangan dan Prüfung trend. Disinilah kekuatan sebuah trend di uji. Fase ini ditandai dengan pita band yang bergerak searah sesuai trend yang telah dibentuk. Dampaknya grafik akan mendatar atau membentuk pola keile Pada kondidi seperti ini sebaiknya jangan masuk ke pasar, melainkan menunggu sampai muncul signal selanjutnya 5. Fase Penutupan Pause Final Penutupan Pause Ini Pita Bollinger Akan Menyempit. Arah Markt pada fase ini biasanya mendatar atau berlawananischen denne trend yang baru saja terbentuk. Pada kondisi seperti ini sebaiknya menunggu konfirmasi dari signal yang akan muncul selanjutnya. Itulah cara membaca bollinger Bands. Yang pada awalnya berfungsi untuk mengukur keramaischen pasar. Dalam perkembangannya seorang trader bisa menentukan arah Markt selanjutnya dari hanya membaca bollinger Bands seperti di atas. Cara membaca bollinger band teknik bollinger band indikator bollinger strategi bollinger band menggunakan indikator bolinger bands panduan analisa bollinger band rumus bollinger band forex siembah bollinger band Strategi dengan billinger band indikator bollinger bands terbaik akurasi indikator bollinger band Cara Einstellung Bollinger Bands siembah cara menggunakan indikator bolingerband cara membaca Grafik bollinger bands cara guna bollinger band cara baca bollinger band cara analisa dengan bollingerband bollinger band cara baca grafik indikator bollinger trik bollinger bandBagaimana Menggunakan Indikator Bollinger Bands Bollinger Bands merupakan salah satu indikator untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend. Indikator ini sangat populer digunakan dalam berbagai jenis pasar termasuk pasar forex Selain arah trend, indikator ini dapat juga digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (überkauft) dan jenuh jual (überverkauft). Dalam kondisi pasar seitwärts (reicht), harga bergerak diantara ke 2 band. Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger. Seorang techniker trader pada tahun 1980. Indikator Bollinger bands meliputi sebuah einfach gleitender Durchschnitt (sma) dengan 2 band atau pita yang berada diatas dan dibawah garis sma. Band pada bagian atas disebut Upper Bollinger Band als Band pada bagian bawah disebut Lower Bollinger Band. Upper Dan Lower Band Ditentukan Berdasarkan Penambahan Dan Pengurangan Nilai Sma Dengan Standard Deviasi. Standard deviasi mengukur volatilitas hingga seberapa jauh harga bisa bergerak dari nilai yang sebenarnya (wahrer Wert). Dengan ukuran volatilitas, ke 2 band tersebut akan bergerak sesuai dengan kondisi pasar. Parameter default sma. 20 Periode, Dan Standard Deviasi. 2. Volatilitas Ukuran Volatilitas Pasar Dapat Dilihat Pada Lebar Band. Apabila Volatilitas Sedang Tinggi Maka Jarak Ke 2 Band Akan Semakin Melebar. Biasanya terjadi ketika perubahan kondisi seitwärts ke kondisi trending. Beginen juga sebaliknya Volatilitas Yang Rendah Tampak Pada Jarak Ke 2 Band Yang Semakin Menyempit Dan Biasanya Terjadi Ketika Perubahan Dari Trending Ke seitwärts. Kondisi übertrieben dan überverkauft Kondisi übertrieben terjadi apabila harga sudah menyentuh oberen band tetapi harga penutupan masih dibawah oberen band, dan kondisi überverkauft jika harga menyentuh unteren band tetapi masih ditutup diatas unteren band. Sinyal untuk Eintrag Biasanya Terjadi Ketika Harga Telah Melewati (Menembus) Garis Sma-20 Dengan Ziel Pada Level Band Terdekat (Contoh Dapat Doughnat Pada Gambar Dibawah Ini). Kondisi tendenziell Kondisi Aufstieg terjadi apabila harga telah melewati (menembus) oberes band dan harga penutupan berada diluar band, sedangkan kondisi abtrend terjadi jika harga melewati unteres band dan ditutup diluar band. Seychai konfirmasi dapat ditentukan dari formasi bar berikutnya. Pada Kondisi Trending Ke 2 Band Cenderung Untuk Bergerak Melebar. Pada Contoh Diatas GBPJPY Menembus Oberband Pada 4 April 2013, Dan Harga Ditutup Diluar Oberband. Harga pembukaan bar berikutnya masih diluar obere band dengan jarak ke 2 band yang melebar. Dengan sinyal tersebut kita dapat Eintrag kaufen dengan level exit ketika formasi doji yang mengisyaratkan pembalikan arah trend terbentuk, atau ketika harga telah menembus sma-20. Eingehende Suchbegriffe: cara menggunakan bollinger band indikator bollinger bandeinstellung bollinger band terbaik indikator bollinger cara baca bollinger band cara menggunakan indikator bolingerband strategi handel bollinger band mengatur bolinger band skalping www cara baca indikator bollinger bands com membaca grafiek bolinger forexBollinger bands sendiri sebenarnya terdiri atas tiga Buah garis yang membentuk semacam sabuk pembatas terhadap pergerakan harga Namun dalam penerapannya garis tengah Bollinger Bands seringkali tidak ditampilkan karena memang garis tengah tersebut hanyalah garis Bewegliche Mittelwerte Biasa. Perhatikan gambar berikut: Seperti telah di terangkan diatas, Bollinger Bands sendiri bentuknya menyerupai sabuk yang menjadi pembatas pergerakan harga. Dapatkah Anda menemukan sesuatu pada gambar diatas Ya benar. Apabila Terjadi Ketidak Seimbangan Antara Nachfrage Dan Versorgung, Maka Bollinger Bands Akan Lebih Melebar Dibandingkan Kondisi Seimbang. Seutelai contoh dari gambar diatas, terjadi keadaan dimana liefern lebih banyak dari nacht sehingga membuat harga turun dari 1.2185 menuju 1.2071 (114 punkt), maka sabuk bolinger akan lebih melebar karena memang laju harga sedang meningkat. Bandingkan dengan keadaan dimana Nachfrage Dan Lieferung cenderung sama seperti pada pukul 12.00 dan setelahnya. Jika terjadi keseimbangan yang artinya pasar akan bergerak dalam kondisi seitlich maka Bollinger Bands akan lebih menyempit dari biasanya karena memang laju harga tidak secepat ketika uptrend atau unten trend. Sebagai Volatilitätsindikator, Sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatilität (flüchtige mudah berubah 8211 volatilität tingkat kecepatan dalam berubah). Bollinger Bands bukanlah Indikator Aktion, jadi disarankan jika menggunakan indikator satu ini, gunakan juga indikator lain sebelum mengambil keputusan untuk kaufen atau verkaufen. Seperti telah diterangkan diatas, Bollinger Bands pada dasarnya terdiri dari tiga garis. Yang timbul pada pikiran kita tentunya dari mana garis-garis ini berasal bukan Nah, berikut penjelasannya: Uper band Simple Moving Average (faktor pengali x standar deviasi) Mittleres Band Simple Moving Average Unteres Band Simple Moving Average 8211 (faktor pengali x standar deviasi) Faktor Pengali 0.6174 x ln (periode Bollinger Bands) 0.1046 Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2 dibandingkan penggunaan rumus diatas. Standar deviasi merupakan perhitungan statistik biasa yang digunakan untuk mengukur besarnya penyimpangan pada tiap-tiap Daten. Rumusnya adalah sbb: dengan: Xi Daten ke i X rata-rata Daten yang kita gunakan dalam perhitungan ini bukan hanya geschlossenen Preis saja seperti pada SMA Biasa. Pada Bollinger Bands, Daten Yang Dipakai Adalah Gabungan Antara hoch, niedrig Dan closinng Preis. Ada dua jenis pengambilan Daten pada Mittelband yaitu dengan memakai Typischer Preis als gewichteter Preis. Namun Biasanya Yang Paling Sering Digunakan Adalah typischen Preis. Ok-ok, saya tahu ini membosankan Tapi Saya Rasa Anda Perlu Tahu Dari Mana Bollinger Bands Nummer Ini Keluar Karena Paling Tidak Jika Anda Memiliki Basic Cukup Kuat Dalam Statistik, Anda Akan Mampu Menginterpretasikan Bollinger Bands Dengan Lebih Baik Setelah Mengetahui Karate Matematisnya. Karakter Bollinger Bands Setiap Indikator tentulah punya karakter masing-masing. Beginen juga dengan indikator satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap orang menginterpretasikan indikator ini dengan caranya masing-masing. Bahkan John Bollinger Sendeiri, Pencipta Indikator Ini Mengatakan Bahwa Hal Yang Paling Menarik Dalam Analisa Menggunakan Bollinger Bands Adalah Memperhatikan Bagaimana Setiap Orang Menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action. Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan Salah Satu Indikator Yang Terbaik Bagi Anda Sebagai Indikator Aktion, Namun Jangan Memakai Indikator Aktion Lebih Dari Satu. Beberapa Indikator Aktion Yang Baik Adalah RSI, Stochastische ataupun Impuls. Terserah Anda Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi Umkehr atau malah sebaliknya Penguatan Trend Yang Sedang Berlangsung. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat indikator aktion yang kita pakai. Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini Semakin Kecil Periode Yang Dipakai Maka Lebar Sabuk Akan Semakin Kecil Dan Demikian Sebaliknya. Jika Bollinger Bands kita gabungkan dengan RSI, demikian hasilnya: Bila harga berada diluar obere band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona überkauft, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea überbucht dan sedang meninggalkan Bereich überkauft, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa kerze kedepan. Bila harga berada diluar unteren band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona oversold, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea überverkauft dan sedang meninggalkan bereich überverkauft, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa kerze kedepan Nah, mari kita lihat gambar berikut: Perhatikan Bereich yang dilingkari dan besar smoothing RSI. Pada 1.1932, besar Glättung RSI Adalah 39.9429 dan Harga telah menembus Oberband dua kali secara berturut-turut. Ini mengindikasikan bahwa akan terjadi penerusan trend yang baru saja dimulai. Dalam Kenaikan Harga, Tercatat Beberapa Kali Juga Harga Menembus Oberband Namun RSI Belum Juga Meninggalkan Overbought Bereich. Ini berarti trend masih akan terus terjadi sampai RSI meninggalkan überkaufte bereich. Sekarang bandingkan dengan gambar berikut ini: Pada Bereich Yang Dilingkari Glättung RSI bernilai 31.7379 dan harga telah menembus unteren Band tiga kali dengan bullish Kerze. Dengan Demikian Diperkirakan Akan Terjadi Pembalikan Trend Seperti Terlihat Pada Kerze Berikutnya. Kenapa saya dapat memberikan perkiraan bahwa akan terjadi pembalikan trend dari bearish menuju bullish Itu karena selain indikator Aktion saya menunjukan harga telah meninggalkan überverkauft Bereich dan mengarah menuju überkauft Bereich. Dapat disimpulkan dari penggunaan contoh disini, sebenarnya pemaduan Bollinger Bands dengan indikator lainnya dapat kita lakukan bila kita memahami penggunaan indikator lain tersebut dengan benar. Penggunaan Indikator Yang Tepat Akan Menghasilkan Keputusan Yang Saling Menguatkan Dan Menunjang Sehingga Diperoleh Berbagai Keuntungan. Semakin Kita Memahami Penggunaan Indikator Aktion Maka Semakin Besar Kesempatan Kita Memanfaatkan Bollinger Bands Sebagai Volatilität Indikator. Pemakaian Bollinger Bands Walaupun Bollinger tidak dapat digunakan sendiri, namun ada beberapa indikasi offen BuySell yang masih kita bisa peroleh melalui Bollinger Bands terutama melalui Mittelband. Ingat, pada dasarnya Mittelband Adalah Indikator Einfache Moving Average. Ini berarti apa yang berlaku pada SMA juga berlaku pada Mittelband: Mittelband berada di bawah harga, maka ini mengindikasikan Bullish Trend. Mittlerer Band berada di atas harag, indikasi Bearish Trend. Perpotongan Antara Mittelband dan Harga, indikasi peralihan Trend. Doppelboden kaufen. Ini akan terjadi ketika harga menembus unteren band dua kali berturut-turut. Adanya doppelter Boden merupakan indikasi akan terjadi peningkatan harga. Namun untuk memastikannya, diperlukan konfirmasi harga menembus Mittelband. Jika telah menembus mittlere band, maka bisa diperkirakan akan terjadi uptrend dimana kita harus membuka posisi kaufen. Kebalikan dari doppelte unten kaufen adalah doppelte top verkaufen yaitu keadaan dimana harga menembus obere band dan divalidasi dengan penembusan mittelband juga. Ini berarti akan terjadi penurunan harga dimana kita harus membuka posisi verkaufen terlebih dahulu guna memperoleh keuntungan.

No comments:

Post a Comment